PAWAI BUDAYA NUSANTARA 2008: Melestarikan Kembali Kebudayaan Tanah Air Indonesia
Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memang begitu kaya akan
adat-istiadatnya, begitu juga dengan beragam suku dan budaya yang
terdapat di dalamnya. Semua jelas terlihat pada saat acara Pawai Budaya
Nusantara 2008. Event ini diselenggarakan sebagai puncak peringatan hari
kemerdekaan Republik Indonesia ke-63.
Dengan
diikuti oleh seluruh provinsi se-Indonesia, para peserta dari
masing-masing provinsi menampilkan kebudayaan mereka di hadapan Presiden
Susilo Bambang yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono serta Wapres M.
Jusuf Kalla didampingi oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla. Hadir juga pada
kesempatan itu para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Event ini
merupakan yang keempat kalinya.
Pagelaran
budaya nusantara kali ini memang begitu berbeda. Pada event-event
sebelumnya para peserta pawai hanya melewati depan Istana Kepresidenan.
Tapi kali ini, para peserta masuk ke dalam area Istana dan menampilkan
kebudayaan setiap provinsi-nya masing-masing yang berdurasi sekitar + 4
menit.
Seperti
kontingen dari Jawa Tengah yang menampilkan kebudayaan Kethek Ogleng,
Bangka Belitung menampilkan tarian Pelepah Adat, Maluku dengan Tifa
Siwalima, Kalimantan Tengah dengan upacara Wadian Bulat Ngamuan Gunung
Perak, serta tor-tor dari Sumatera Utara. Juga ditampilkan
Budaya Wana dari Morowali – Sulawesi Tengah dan Pakaian Tradisional
Papua Barat.
Adapun
rute yang ditempuh oleh para peserta pawai yaitu dimulai dari Jl. Medan
Merdeka Utara, menyusuri jalan Medan Merdeka Barat, berbelok ke kiri di
Tugu Kuda, masuk ke jalan Medan Merdeka Selatan dan berakhir di
lapangan parkir Silang Monas Jakarta.
Selain melakukan pawai yang diikuti oleh 3.570 orang dengan mengenakan pakaian adat, menampilkan
tarian-tarian tradisional, beragam atraksi serta diramaikan kendaraan
hias. Penampilan para peserta juga dinilai oleh para Tim Juri yang
terdiri dari lima seniman senior yaitu: Wiwik Sipala, Edi Sedyawati,
Sentot Sudiharto, Boy G Sakti dan Dwiki Dharmawan, dengan memperebutkan
penghargaan berupa Piala Presiden Republik Indonesia.
Acara
yang dimulai pada pukul 14.00 dan berakhir pada pukul 17.00 ini begitu
meriah. Terlihat betapa antusiasnya masyarakat Jakarta menonton gelaran
yang diadakan setiap setahun sekali serta cukup membuat macet jalan.
Akhir gelaran kali ini ditutup dengan Jimbe dari Jember Fashion Carnaval
yang tampil dengan beragam kostum pagelaran etnis kontemporer dari
berbagai daerah seperti busana Jawa, Bali, Papua serta Borneo, diiringi
oleh musik hidup Marching Band.
Jelas
sudah, terlihat betapa kayanya Negara tercinta kita ini, semoga Ibu
Pertiwi bisa tersenyum melihatnya. Lebih daripada itu, kita perlu terus
memperkenalkan kebudayaan yang ada di Indonesia kepada seluruh lapisan
masyarakat dengan mengadakan bermacam event serupa ini. Dengan demikian,
anak-anak Indonesia tidak akan kesulitan menjawab bila ditanyakan
tentang kebudayaan-kebudayaan di setiap provinsi di nusantara.
Kami
berharap kepada Pemerintah Pusat untuk terus mendukung setiap event
kebudayaan maupun kepariwisataan yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Hal ini juga akan berimplikasi
kepada peningkatan jumlah wisatawan domestik maupun wisatawan asing,
yang dengan demikian sekaligus mensukseskan program Pemerintah: Visit
Indonesia Year 2008. Kepada Pemerintah Daerah, seyogyanya berupaya untuk
terus melestarikan setiap kebudayaan warisan luhur nenek moyang bangsa
kita yang tumbuh-berkembang di daerah masing-masing agar tidak punah
disingkirkan oleh zaman modern ini.Sumber : Dwi Jayanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar