Selasa, 08 November 2011

Sejarah Nenek Moyang Asia dari Indonesia


Baru-baru riset yang dilakukan oleh  konsorsium Pan-Asian SNP yang merupakan kepanjangan dari Single Nucleotide Polymorphisms, mengungkapkan teori baru yang menyatakan bahwa sejarah nenek moyang bangsa Asia sebenarnya berasal dari Asia Tenggara (termasuk Indonesia berarti kan!). Penilitian ini sendiri dilakukan oleh kurang lebih 90 ilmuwan dimana riset ini dinaungi oleh HUGO, yang merupakan kepanjangan dari Human Genome Organization. Penelitian telah dilakukan pada 10 negara Asia yang meliputi Indonesia, Jepang, Korea, Singapura, Filipina, Malaysia, Taiwan, China, Thailand dan India. Dimana riset dilakukan dengan mengambil kurang lebih 73 populasi etnik yang ada di 10 Negara Asia tersebut.
Hasil riset dilandasi argument bahwa DNA organ asal-usul nenek moyang bangsa Asia berasal dari Asia Tenggara. Hal ini mengidikasikan bahwa dahulu kala sumber geografis utama di Asia terletak di Asia Tenggara kemudian menyebar ke bagian utara benua Asia.
Dikutip dari Kompas nih…, Lebih lanjut di Jakarta Prof. Dr. Sangkot Marzuki sebagai Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan bahwa diperkirakan nenek moyang Asia yang keluar dari benua Afrika sekitar 100 ribu tahun yang lalu itu melakukan rute perjalanan ke selatan terlebih dahulu hingga pada akhirnya menginjakkan kaki di kawasan Asia Tenggara (terjadi sekitar 60 ribu tahun yang lalu) sebelum akhirnya menyebar ke seluruh Asia.
Sebelum adanya penelitian ini diperkirakan sejarah penyebaran nenek moyang bangsa Asia menggunakan dua jalur utama yaitu melalu jalur utara dan jalur selatan. Nah dengan adanya pernyataan yang diungkapkan oleh Saudara Marzuki tersebut secara tidak langsung membantah teori sejarah nenenk moyang Asia menggunakan jalur majemuk. Selain itu juga membantah teori lainnya seperti teori bahwa sejarah nenek moyang bangsa Asia Tenggara, dimana notabenenya meggunakan bahasa Austronesia tersbut berasal dari Taiwan.
Pernyataan Marzuki ini juga diperkuat adanya fakta bahwa kanekaragaman genetik di kawasan Asia utara cenderung lebih homogen jika dibandingkan Asia selatan terutama Asia Tenggara. Namun sayangnya berdasarkan hasil dari penelitian ini masih belum dapat ditentukan pusat peradaban di Asia pada 60 ribu tahun yang lalu apakah juga terletak di Asia tenggara. Ada banyak kemungkinan dan masih banyak variable dan diperlukan penelitian lebih lanjut yang perlu dikaji lebih dalam lagi. Karena bisa saja pusat peradaban pada 60 ribu tahun yang lalu terletak di Sundaland (terletak di laut China Selatan yang sekarang sudah tenggelam daratannya). Daratan Sundaland sendiri diperkirakan telah tenggelam pada 8 ribu hingga 12 ribu tahun yang lalu.
"Dara Puri Argestiayasa"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar