Wayang: Seni Budaya dan Imajinasi Anak Yang Terlupakan...
Kartun Wayang Indonesia |
Tapi pada suatu malam, ia tidak mau dibacakan dongeng lagi.
Ia berhenti untuk didongengkan Mamanya sebelum tidur.
"Ma, Iil ocen tiap alam mama celitain itu mlulu. Iil mau dicelitain jagoan cpidelmen cama dlagonbol".
(Mama, Ismail bosan setiap malam, mama cerita itu terus. Ismail mau diceritain jagoan Spiderman sama Dragon Ball).
Kata anakku dengan logat cadel sambil merengek, saat istriku hendak bercerita si Kancil yang cerdik.
Usut punya usut ternyata, siang hari saat ia bermain dengan teman-temannya, ia menonton film kartun Dragon Ball dan Spiderman.
Pantas saja...
* * *
Akhirnya, sayalah yang menggantikan sang istri untuk mendongengkan si kecil ini.
Sebelum memulai cerita, pikiran saya terbayang kenapa harus mendongengkan kisah dari luar negeri. Kenapa tidak dalam negeri saja?
Karena gawat kalau anak seusia itu sudah dicekoki budaya dari luar, nantinya setelah dewasa bisa-bisa menjadi asing pada budayanya sendiri. Lagipula Dragon Ball dan Spiderman tidak baik untuk dikonsumsi anak sekecil itu, sebab banyak adegan kekerasan seperti membanting dan membunuh lawannya.
Gatot Kaca, tidak kalah hebat dengan tokoh Kartun Mancanegara |
Sambil memutar otak, saya menemukan ide untuk bercerita tentang wayang.
"Mail, Papah akan dongengin kamu kisah jagoan yang luar biasa hebat"
"Ga mau, Iil pengennya cama dlagonbol cama cpidelmen..."
"Eh, jangan salah. Yang mau papah ceritain ini lebih kuat dari Son Goku atau Spiderman. Malah kalau dibandingkan, lucuan ini". Ujarku merayu.
"api, jagoan yang papa clitain kuat ga? Kalo tadi iil liat felem dlagonbol bica telbang, dah gitu punya julus kamekamekame buat ngalain musuhnya"
"Yaaah, itu sih kecil. Jagoan Papa ini bisa terbang, bisa memanah, bisa ngeluarin jurus yang ada sinarnya, dah gitu bisa..." Ujarku sambil memancing Ismail.
"Bica apa pa? ayo dong clitain bial iil dengel" sambar anakku penasaran. Kena deh, pikirku.
"Jagoan ini orangnya biasa saja, ramah, dan baik hati. Terutama sering menolong kepada yang lemah. Tapi dia tidak suka dengan orang nakal, apalagi kalau yang jahat akan segera dikalahkan supaya tobat dan tidak berbuat jahat lagi."
"Tlus, kalo iil olang jaat apa baik pa?" Ujar anakku bertanya.
"Ismail itu anak Papah dan Mama yang baik, juga tidak nakal. Makanya dengarin Papa cerita ya, kalau sudah selesai Ismail harus tidur." Ucapku sembari melirik istriku yang tersenyum disamping Ismail.
"ya pa..." Jawab Ismail.
* * *
Tokoh Punakawan Asli Indonesia: Semar, Petruk, Gareng dan Bagong |
Dan ketika saya menoleh, Ismail sudah terlelap pulas.
Selesai tugas saya malam ini untuk mendongeng pada anak saya, tinggal mengumpulkan ide buat malam besok dan selanjutnya.
Rencana saya akan menuturkan kisah Malin Kundang, Si Pitung, Loro Jonggrang, Si Unyil dan Pak Raden, serta cerita lainnya yang berasal dari Indonesia. Agar imajinasi anak saya tetap berkembang seukuran usianya. Dan supaya tidak lupa akan Adat, Budayanya sendiri dari derasnya cerita-cerita yang masuk dari luar negeri.
By: Ulfa Ratna Sari
SK 201
Tidak ada komentar:
Posting Komentar