Senin, 07 November 2011

Budaya Jepang - Orihime dan Hikoboshi


Budaya Jepang - Orihime dan Hikoboshi

hiasan yg dipajang di festival Tanabata
Rakyat Jepang selalu merayakan festival Tanabata (festival bintang) setiap tanggal 7 Juli. Pohon-pohon bambu dihias dan dipajang hampir di setiap rumah dan pertokoan. 
Inilah hiasan yang biasa dipajang saat perayaan festival Tanabata. Semua benda dalam hiasan ini memiliki arti tersendiri, misalnya :
  • Kertas washi berwarna : melambangkan gulungan benang yang dipakai Orihime untuk menenun
  • Senbatsuru (burung Crane atau bangau) : melambangkan keselamatan dan kesehatan untuk keluarga (konon burung bangau itu dapat hidup sampai 1000 tahun lhoo)
  • Tanzaku : kertas kecil tipis untuk menulis permohonan
  • Kamigoromo (kertas bermotif kimono) : melambangkan manusia. Diharapkan kecelakaan dan kesakitan akan menimpa kertas-kertas ini, bukan menimpa manusia sesungguhnya

Dongeng tentang Tanabata
Dahulu kala, hiduplah bidadari bernama Orihime yang rajin menenun pakaian dewa-dewa. Suatu keika, Orihime menikah dengan pria penggembala domba bernama Hikoboshi. Setelah mereka menikah, Orihime dan Hikoboshi 
melalaikan tugas-tugasnya. Mereka terlalu asyik bercakap dan bersenda gurau berdua. Orihime tidak lagi menenun pakaian dewa-dewa, dan Hikoboshi tidak lagi menggembala domba.
Dewa kahyangan pun marah. Hikoboshi dipisahkan jauh sekali dari Orihime. Mereka terpisahkan oleh sungai yang terbentang sangat lebar. Orihime pun bersedih dan menangis setiap hari. Dewa akhirnya iba dan berjanji,
“Kalian akan kupertemukan setahun sekali yaitu pada malam ketujuh, bulan ketujuh!”. Dewa kahyangan menepati janjinya. Pada malam ketujuh, bulan ketujuh, muncullah jutaan burung. Burung-burung itu merentangkan sayap mereka membentuk sebuah jembatan di atas sungai. Akhirnya Orihime dan Hikoboshi dapat bertemu kembali walaupun hanya setahun sekali.

Konon, setiap tanggal 7 Juli kita bisa melihat Orihime dan Hikoboshi yang bertemu dilangit. Bintang Vega melambangkan Orihime sang gadis pemintal. Sedangkan bintang Altar melambangkan Hikoboshi sang pria penggembala domba. Dan Milky Way melambangkan sungai yang memisahkan mereka.

Menulis Permohonan
pohon bambu yg berisi Tanzaku





"Dara Puri Argestiayasa"

Pada perayaan Tanabata, rakyat Jepang memajang pohon bambu di rumahnya. Mereka lalu menggantungkan kertas permohonan (Tanzaku) di pohon bambu. Kemudian mereka berdoa agar permohonan itu dikabulkan. Di Jepang, kegiatan ini biasanya dilakukan pada tanggal 6 Juli malam. Lalu keesokan harinya, tanggal 7 Juli, pohon bambu beserta kertas-kertas permohonannya diarungkan ke sungai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar