Senin, 07 November 2011

Mengenal Upacara Minum Teh Jepang

Dengan sejarah yang merentang lebih dari seribu tahun, upacara minum teh telah menjadi bagian penting bagi kebudayaan jepang.
Di Jepang, upacara minum teh dikenal sebagai ‘Chanoyu’ atau ‘Chado’, berkembang terutama dari pengaruh Buddhisme Zen.
Upacara minum teh bermula dari kebiasaan minum Matcha, yang merupakan teh hijau bubuk.
Upacara minum teh digunakan mulai dari pertemuan informal hingga untuk acara resmi yang berlangsung hingga beberapa jam.
Gaya penyajian upacara minum teh Jepang sangat berbeda, tergantung pada waktu dan musim.
Penyajian dengan Kama (ketel besi) yang dipanaskan pada tungku biasanya dilakukan pada musim panas, sedang pada musim dingin, teh disajikan dalam perapian cekung (Ro).
Teh yang disajikan bisa encer atau kental, dengan hanya menggunakan daun teh berkualitas terbaik. Teh encer memiliki volume air 3 kali lebih banyak dibanding teh kental.
Dalam sebuah upacara resmi, para tamu mencuci tangan dan membilas mulut mereka dengan air sementara menunggu tuan rumah, kemudian mereka melepas sepatu dan memasuki ruangan untuk melihat peralatan minum teh.
Setelah tamu duduk, maka makanan segera disajikan. Diikuti dengan penyajian teh dari encer hingga kental.
Peralatan minum teh biasanya diatur dalam tata letak tertentu. Para tamu dan tuan rumah membungkukkan badan satu sama lain sebelum upacara minum teh dimulai.
Akhirnya, setelah upacara selesai peralatan dibersihkan dan para tamu secara ritual memeriksanya sebelum pergi.
Upacara minum teh bisa dilakukan di dalam atau di luar ruangan. Tapi upacara tradisional formal biasanya dilakukan di dalam ruangan, dan tamu duduk di atas tatami.
Ruangan harus cukup luas untuk menampung semua tamu dan peralatan upacara.
Tamu meminum teh dari gelas individual saat teh encer disajikan. Namun ketika teh kental yang disajikan, mereka meminum bersama dari satu mangkok besar.
By: Putri lilis Suryandari-SK-201

Tidak ada komentar:

Posting Komentar