Selasa, 08 November 2011

Macam-macam Wayang di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai beragam suku, bahasa dan budaya. Dan Wayang salah satu budaya asli indonesia.
Selama ini wayang yang kita kenal mungkin hanya wayang kulit, golek dan wayang orang, meski sebenarnya ternyata ada bermacam-macam jenis wayang.
Berikut ini adalah jenis wayang beserta alur ceritanya : - wayang purwa / kulit : wayang yang terbuat dari kulit binatang. Bercerita tentang kisah Mahabaratha dan Ramayana.
- wayang wong / orang : wayang yang tokoh-tokohnya dimainkan oleh orang / manusia. Kisahnya tentang Mahabaratha dan Ramayana.

- wayang golek ”pasundan” : wayang yang terbuat dari kayu. Alur cerita Mahabaratha dan Ramayana.









- wayang golek ”Brebes Tegal” : wayang yang terbuat dari kayu menyerupai manusia. Alur cerita mengenai Babad (seperti ketoprak)


- wayang suluh : wayang yang terbuat dari kulit binatang menyerupai manusia. Alur cerita mengenai kehidupan manusia.

 - wayang beber : wayang yang berwujud gambar jejeran, terbuat dari kertas tebal/mori. Bercerita tentang Raden Panji inu kertapati dan Dewi sekartaji.




- wayang wahyu : wayang terbuat dari kulit binatang, menyerupai manusia. Alur cerita tentang penerangan agama (katholik)



- wayang menak : wayang terbuat dari kayu, dibuat menyerupai manusia. Cerita tentang wong agung, umarmaya, umarmadi (dakwah agama islam)






- wayang krucil : wayang terbuat dari kulit berukuran kecil dengan satu yang bisa digerakkan, satu tangan lagi permanen bertolak pinggang (tidak bisa digerakkan). Cerita : Babad.


- wayang madya : wayang terbuat dari kulit binatang, sewaktu jaman kerajaan Demak. cerita : Mahabaratha.



- wayang potehi : wayang berwujud boneka kecil. Cerita tentang Jaman kerajaan Tartar (babad china)
- wayang jemblung : wayang terbuat dari kayu, menyerupai manusia, tersebar di daerah pesisir utara pulau jawa, blora, cepu. Cerita tentang babad (ketoprak)













 - wayang suket : wayang yang terbuat dari suket atau rumput-rumput kering yang kini dibudidayakan oleh seniman/dalang Slamet Gundono








By : Maya Carlina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar