Senin, 07 November 2011

Cerita Rakyat Jepang


May 22, '07 12:50 AM
untuk semuanya
1. *Tengu = Monster berhidung panjang

Tengu 天狗(*dibaca Tenggu) adalah cerita tentang monster yang hidup di pelosok lereng pengunungan. Dengan ciri khas wajah merah dan hidungnya yang panjang. Ia memiliki sayap, hingga bisa terbang di udara.

Dipercaya memiliki kekuatan untuk membuat angin ribut dan menumbangkan pohon-pohon besar. Jika terjadi angin kencang disertai suara-suara aneh, kemudian anak kecil tiba-tiba menghilang, dikatakan bahwa Tengulah yang menyebabkan hal itu semua. Begitu pula dengan peristiwa-peristiwa aneh atau fenomena alam yang terjadi di sekitar lereng pegunungan, selalu dikaitkan dengan ulah sang monster bernama Tengu.

 
Selain itu, ada juga yang percaya Tengu memiliki ternaga gaib untuk menghilangkan bencana. Ia dianggap monster yang bersahabat yang dapat menolong disaat sulit. Sehingga ada kebiasaan beberapa masyarakat Jepang menggunakan topeng Tengu pada perayaan-perayaan tertentu.

Istilah Tengu, dalam kehidupan sehari-hari digunakan pula untuk orang yang memiliki sifat sombong. Secara bahasa, “sombong” dalam bahasa jepang adalah “Hana ga takai” (hidungnya tinggi). Jika ada seseorang yang selalu merasa bangga akan diri sendiri dan sombong, dikatakanlah orang tersebut “Tengu ni natta 天狗になった” (menjadi Tengu = monster berhidung panjang).
 
2. Kitsune, Tokidoki ningen ni bakeru (狐、時々人間に化ける)

Kitsune dalam bahasa Indonesia berarti Rubah (binatang). Sedangkan arti “Tokidoki ningen ni bakeru” adalah kadang-kadang berubah wujud menjadi manusia.

Menurut kepercayaan orang jepang, Kitsune (rubah) adalah binatang yang dapat menjaga sawah atupun lumbung padi. Karena kitsune memiliki kebiasaan memakan tikus-tikus yang merusak padi. Sehingga kadang ia dianggap Dewanya tanaman padi. Tak salah jika keberadaan kitsune begitu dihormati oleh petani.
Kitsune pun dianggap memiliki kekuatan gaib. Ia pandai merubah wujud menjadi manusia atau benda lain. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, jika ada orang yang tiba-tiba sifatnya berubah total, mengikuti sifat orang lain, disebut Kitsunetsuki(狐憑き). Ataupun jika hari sedang panas terik tapi turun hujan rintik-rintik, dikatakan fenomena alam tersebut dengan sebutan Kitsune no yomeiri (狐の嫁入り). Yang secara bahasa artinya Rubah menjadi Pengantin. Karena dianggap gejala tersebut adalah ulah Kitsune.

Makanan kesukaan Kitsune adalah Abura age (油揚げ). Yaitu sejenis tahu goreng dengan kulit tipis panjang. Udon (mie jepang) yang diatasnya dibubuhi aburaage dikenal dengan istilah Kitsune Udon.

3. Kappa = Monster Air

Sejak zaman dahulu kala, orang jepang percaya bahwa di sekitar kolam atau sungai hidup monster. Ia berupa mahluk berbentuk katak tetapi bertubuh manusia. Monster air tersebut terkenal dengan sebuatan Kappa.

Di atas kepala Kappa terdapat bulatan berbentuk "piring", yang berisi air. Bagian tubuh tersebut menjadi sumber penghidupan Kappa. Dengan adanya bulatan berebntuk pirng dengan kandungan air yang banyak, Kappa dapat tetap hidup meski sungai-sungai kering. Di belakang punggungnya terdapat tempurung, seperti rumah katak.

Sifat Kappa seperti anak kecil, senang bercanda. Menarik seseorang ataupun binatang secara diam-diam ke dalam kolam adalah kegemarannya dalam bercanda. Meskipun dianggap memiliki permainan yang membahayakan manusia, Kappa dianggap pula memiliki keterikatan dekat dengan manusia. Yaitu Kappa dianggap memiliki kekuatan mencegah kekurangan air di suatu desa. Tak salah jika beberapa orang Jepang, kadang menganggap Kappa adalah Dewanya air.

Makanan kegemaran Kappa adalah ketimun. Dalam perayaan festival Dewa air, untuk menghormati Kappa, salah satu sesaji yang dihidangkan biasanya adalah ketimun.

Dari kepercayaan ini, dalam kehidupan sehari-hari, makanan yang diolah menggunakan ketimun biasanya sering dibubuhi kata "Kappa". Misalnya 'Kappa maki sushi' (Sushi roll with cucumber).

---


Prasasti Marina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar